Artificial Intelegent (AI), Ancaman Atau Peluang ?

Daftar Isi

Artificial Intelegent (AI), Ancaman Atau Peluang ?

Sebetulnya AI atau artificial Intelegent ini sudah sejak lama merambah di sekitar kita. Misalnya, google asisten yang sering kita gunakan untuk mengarahkan jalan yang tepat. Itu adalah AI, atau Ketika kita sedang  main games sepak bola, dan melawan computer, itu juga AI.

Akan tetapi saat itu Ai hanya bisa di nikmati dan digunakan oleh Perusahaan-perusahaan tertentu saja. Belum bisa merambah ke ranah Masyarakat luas. Berbeda dengan saat ini, dengan munculnya berbagai product Ai yang bisa langsung dinikmati membuat berbagai perubahan besar.

Dan perubahan tersebutlah yang akan kita bahas kupas saat ini.

Baca juga : Sejarah Revolusi Industri. Awal Mula Manusia Tergantikan Teknologi

ChatGPT

Sebagaian dari kita mungkin sudah mengenal sebuah product Open AI yaitu ChatGPT. Yah sebuah mesin AI yang bisa menjawab apapun pertanyaan yang kita ajukan, bisa membuat tulisan apapun sesuai dengan perintah yang kita gunakan.

Misalnya, membuat sebuah artikel, menjawab soal saat ulangan sekolah dan yang paling saya suka adalah Ketika ChatGPT bisa membuatkan saya sebuah script HTML (coding) untuk sebuah website dengan mudah dan cepat, yang bahkan saat itu saya benar-benar pusing karena tidak bisa-bisa membuatnya secara manual.

Artificial Intelegent (AI), Ancaman Atau Peluang ?


DALL-E

Selain menjawab berubah jawaban tulisan, AI juga bisa membuatkan kita sebuah gambar yang kita inginkan. Seperti pada Bing.com, DALL-E, Leonardo.Ai, dan Automatic 111. Dimana kitab isa membuat gambar yang benar-benar mirip manusia sekalipun, walaupun itu hanya buatan manusia.

Ini sangat membantu sekali, apalagi bagi kita seorang content Creator yang sering sekali mendapatkan tantangan untuk mendapatkan gambar berHap Cipta. Dimana dengan sobat membuat gambar sendiri, akan bebas Hak cipta dan dapat digunakan untuk keperluan apapun.

Artificial Intelegent (AI), Ancaman Atau Peluang ?

Video Editing

Di video Editing sobat akan menentukan berbagai aplikasi editing video yang sudah di lengkapi dengan fitur AI. Salah satu yang paling popular digunakan saat ini adalah Capcut. Dimana, pada salah satu fiturnya, dia bisa menambahkan caption secara otomatis, membuat video pendek otomatis dan layanan otomatisasi lainnya.

Bahkan pada beberapa editing video, ada yang bisa mengubah foto bergerak sehingga bisa dijadikan sebuah video. 

Menarik bukan.

Baca juga : Apakah Energi Listrik dapat habis ?

Apakah AI ini Menjadi Ancaman ?

Bisa kita perhatikan, dengan adanya Text Genterated AI. Image Generated AI dan Video Generated AI akan ada pekerjaan manusia yang hilang, yaitu penulis, penggambar dan juga video editor. Pekerjaan yang sering di lakukan oleh manusia kini bisa di gantikan Oleh AI, Dimana sebelumnya, Robot-robot sudah banyak mengganti peran manusia dalam bidang manufaktur, dan sekarang peran manusia di industry kreatif juga terancam tergantikan oleh AI.

Makanya, yang menjadi pertanyaan mendasarnya adalah apakah AI ini bisa menjadi peluang atau ancamana.

Saya pernah menonton salah satu Podcast menarik dari Dr. Indrawan Nugroho dengan narasumber Ferro Ferizka Aryananda seorang executive Founder dari Pijar Foundation yang membahas mengenai Bagaimana membuat Gen Z lebih kerja keras dan tidak menjadi generate lembek.

Salah satu Poin yang bisa saya ambil dari Podcast diatas adalah tantangan yang di hadapi Gen Z saat ini bukan hanya sekeder perebutan lapangan pekerjaan antara manusia dan manusia saja. Tetapi juga antara manusia dengan robot.

Dimana di lain sisi, jumlah lulusan baru dan pencari kerja dari tahun ke tahun semakin banyak, namun pekerjaan semakin sedikit. Dan dikala pekerjaan yang sedikit itu, para pebisnis lebih memilih AI untuk beberapa pekerjaan yang bisa di kerjakan oleh AI. 

Sebab Ai atau Robot ini memiliki harga yang lebih murah, tidak complain akan banyaknya pekerjaan, tidak mengeluh karena tidak libur, konsistem dalam pekerjaan serta tidak pernah demo kenaikan upah.

Maka bisa kita simpulkan jika AI ini merupakan ancaman nyata bagi para pencari kerja. 

AI sebagai Peluang

Artificial Intelegent (AI), Ancaman Atau Peluang ?

Bila kiat amati pernyataan diatas, mengenai para pebisnis atau pemilik usaha lebih memilih AI karena lebih murah dan lebih mudah dipekerjakan, bukankah hal ini bisa di katakana sebagai peluang ?

Bukankah dengan hadirnya mesin AI yang menawarkan harga murah namun pekerjaan lebih konsisten justru menjadi peluang kita untuk memulai menjadi entreprener tanpa harus repot mengai karyawan?

Dengan hadirnya AI yang memudahkan berbagai pekerjaan justru bisa menjadi peluang bagi kita yang ingin memulai usaha. 

Kita tidak perlu bersaing dengan AI, tapi kita menunggangi AI untuk kepentingan Kita. Bukankan itu lebih terdengar keren?

Maka bagi saya, bila di tanya apakah AI peluang atau ancaman? Maka AI adalah salah satu Teknologi baru saat ini, Dimana mau tidak mau, kita sebagai rakyat biasa perlu beradaptasi denganya. Mungkin sudah saatnya bagi kita untuk tidak mengeluh lagi akan sulitnya mencari kerja, biarkanlah AI bekerja untuk kita. 

Yang perlu kita pelajari adalah bagaimana cara kita untuk bisa sebaik mungkin memanfaatkan Teknologi AI tersebut. Sudah saatnya bagi kita untuk menjadi Leader, tidak perlu menjadi leader bagi manusia lain, tetapi bagi AI-AI yang akan membantu kita menggapai mimpi.

Selain AI, ada beberapa teknologi baru di masa depan yang saat ini sedang dikembangkan manusia. Selengkapnya bisa anda baca disini : 5 Teknologi Masa Depan Yang Segera Menggantikan Anda !

Demikian pembahasan kali ini mengenai Artificial Intelegent, peluang atau ancaman. Semoga bisa bermanfaat. Bila ada yang ingin ditanyakan, jangan ragu untuk berdiskusi di kolom komentar.

Simak lebih mudah di konten video dibawah :


Posting Komentar

Ahli Kelistrikan teknologi

Oleh Wijdan Sidiq R

Seorang Lulusan Teknik Listrik Tahun 2015, pernah juga Praktek Kerja di CV. AryaTech untuk pembuatan panel Listrik PT. Schneider Electric Indonesia. Juga pemilik Ruko Kondang Service tempat gulung dinamo dan refarasi berbagai alat elektronik bersama ayahnya yang sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun.