7 Hal Yang Perlu Diketahui Dari Piston - Cara Kerja Dan Jenis

Bismillahirrahmanirrahiem

Pada kesempatan kali ini, kami akan share mengenai sebuah benda yang sering kita temukan di sebuah mesin. Yaitu piston. Dari mulai pengertian, fungsi, jenis dan cara merawat piston. Mari kita mulai

Apa itu Piston
Apa itu Piston cara kerja bagian komponen dan fungsinya

Piston adalah bagian utama mesin pembakaran internal seperti mesin bensin atau mesin diesel, yang berfungsi untuk memindahkan energi dari bahan bakar yang terbakar ke crankshaft melalui gimbal dan connecting rod. Piston terletak di dalam silinder mesin dan bergerak ke atas dan ke bawah saat mesin bekerja.

Piston memiliki bagian-bagian utama seperti ring piston, skirt piston, dan lubang bantalan oli. Piston bekerja dengan cara mengubah energi dari bahan bakar yang terbakar menjadi energi mekanik yang digunakan untuk memutar crankshaft. Piston adalah bagian penting dari mesin dan memainkan peran kunci dalam kinerja mesin.

Jenis Piston

Fungsi utama piston adalah:

  1. Menghasilkan tenaga: Piston bekerja dengan memindahkan energi dari bahan bakar yang terbakar ke crankshaft melalui gimbal dan connecting rod, membantu mesin untuk menghasilkan tenaga.
  2. Membatasi ruang bakar: Piston membatasi ruang bakar pada silinder mesin, memungkinkan pembakaran bahan bakar untuk terjadi dengan efisien.
  3. Memastikan kompresi: Piston memastikan adanya tingkat kompresi yang tepat pada ruang bakar, yang mempengaruhi efisiensi mesin.
  4. Melindungi silinder: Piston melindungi silinder mesin dari kerusakan akibat gesekan dan panas yang dihasilkan saat mesin bekerja.
  5. Mengontrol pembakaran: Piston mengontrol pembakaran bahan bakar dengan memastikan bahwa bahan bakar terbakar secara efisien dan memastikan bahwa ruang bakar memiliki tingkat kompresi yang tepat.

karakteristik Ideal Piston

Karakteristik ideal piston meliputi:

  1. Ringan: Piston harus ringan agar meminimalkan beban pada mesin dan meningkatkan efisiensi.
  2. Kuat: Piston harus kuat untuk menahan beban dan tekanan yang diterima saat mesin bekerja.
  3. Tahan panas: Piston harus tahan panas untuk mengatasi panas yang dihasilkan saat mesin bekerja.
  4. Tahan gesekan: Piston harus tahan gesekan untuk meminimalkan kerusakan akibat gesekan dengan silinder mesin.
  5. Uap air: Piston harus memiliki konstruksi yang memungkinkan untuk mengalirkan uap air keluar dari silinder mesin untuk mencegah overheat.
  6. Ukuran: Piston harus memiliki ukuran yang tepat agar sesuai dengan silinder mesin dan memastikan kompresi yang tepat.
  7. Kemampuan membuang panas: Piston harus memiliki kemampuan membuang panas yang baik agar tetap bekerja dengan baik dan meminimalkan kerusakan akibat panas.


Komponen pada Piston
Apa itu Piston cara kerja bagian komponen dan fungsinya
Sumber : tempo.co/

Komponen-komponen utama dari sebuah piston meliputi:

  1. Korp Piston: Bagian luar dari piston yang berfungsi sebagai pengikat untuk menahan bagian-bagian lain dari piston.
  2. Gudang: Ruang di dalam korp piston dimana minyak pelumas disimpan.
  3. Alur Minyak: Alur-alur yang ada pada korp piston untuk mengalirkan minyak pelumas.
  4. Pin Piston: Bagian penghubung antara piston dan bagian bergerak lainnya dalam mesin.
  5. Kolping Piston: Bagian yang membantu meredam getaran dan memastikan konsistensi kompresi.
  6. Ring Piston: Bagian yang berfungsi sebagai segel untuk mencegah udara dan bahan bakar masuk ke dalam silinder mesin.
  7. Konus Piston: Bagian yang membantu memastikan kompresi yang tepat dan memastikan konsistensi kompresi.
  8. Kepala Piston: Bagian atas dari piston yang berfungsi sebagai bagian yang membuat tekanan pada bahan bakar dan udara saat mesin bekerja.

Baca juga : Mengenali 20 Macam Bearing Yang Jarang kita Ketahui

Cara kerja Piston

Piston bekerja dengan memompa bahan bakar dan udara yang ada di dalam silinder mesin seiring dengan gerakan putar crankshaft. Gerakan ini membuat piston bergerak ke atas dan ke bawah dalam silinder.

Ketika piston bergerak ke atas, bahan bakar dan udara dalam silinder terkompresi, meningkatkan tekanan dan suhu. Pada titik ini, busi menyala dan membakar campuran bahan bakar dan udara, menghasilkan energi yang diteruskan ke crankshaft melalui piston.

Ketika piston bergerak ke bawah, energi tersebut digunakan untuk memompa piston ke atas dan memulai siklus baru. Proses ini terus berlangsung seiring dengan putaran crankshaft, memastikan mesin bekerja dengan efisien dan menghasilkan tenaga.


Jenis-Jenis piston

Ada beberapa jenis piston yang digunakan dalam mesin, diantaranya:

  • Piston Flat Top: memiliki permukaan bagian atas datar dan digunakan pada mesin dengan kompresi tinggi.
  • Piston Dish: memiliki permukaan bagian atas berbentuk cekungan dan digunakan untuk mengurangi kompresi.
  • Piston Dome: memiliki permukaan bagian atas berbentuk guling dan digunakan pada mesin dengan kompresi tinggi.
  • Piston Tumpul: memiliki permukaan bagian atas bulat dan digunakan pada mesin dengan torsi yang lebih rendah.
  • Piston Forged: terbuat dari logam yang dipukul dan ditempa dan digunakan pada mesin dengan beban tinggi.
  • Piston Cast: terbuat dari logam cetakan dan digunakan pada mesin dengan beban sedang.
  • Piston Slipper: memiliki bagian bawah piston yang ramping dan digunakan pada mesin dengan torsi tinggi.
  • Piston Tipe Ringan: memiliki berat yang lebih ringan dan digunakan pada mesin yang membutuhkan akselerasi cepat.

Baca juga : Cara kerja Kulkas

Apa itu Piston cara kerja bagian komponen dan fungsinya
Sumber : https://fastnlow.net/

Cara memelihara Piston

Berikut adalah beberapa cara memelihara piston:

  • Menjaga suhu mesin: Suhu mesin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan piston meleleh, memperpendek masa pakai, dan mempengaruhi kinerja mesin.
  • Menjaga tingkat minyak pelumas: Tingkat minyak pelumas harus cukup untuk melumasi bagian-bagian mesin dan memperpanjang masa pakai piston.
  • Melakukan perawatan rutin: Perawatan rutin seperti penggantian oli mesin, pembersihan mesin, dan pemeriksaan komponen lain sangat penting untuk memastikan kinerja mesin tetap optimal.
  • Menghindari memacu mesin dengan kecepatan tinggi: Mesin yang memacu dengan kecepatan tinggi dapat membebani piston dan menyebabkan kerusakan.
  • Menghindari memacu mesin dengan beban berat: Beban berat dapat membebani piston dan menyebabkan kerusakan.
  • Melakukan pengecekan secara berkala: Pengecekan secara berkala oleh profesional sangat penting untuk memastikan kondisi mesin dan piston baik dan untuk mengetahui masalah sebelum terlambat.


Kesimpulan

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang piston:

  1. Fungsi: Piston memiliki fungsi untuk memindahkan tenaga dari mesin ke roda melalui sistem transmisi.
  2. Konstruksi: Piston terdiri dari bagian-bagian seperti bagian atas (crown), bagian bawah (skirt), dan bagian tengah (gudgeon pin).
  3. Material: Material yang sering digunakan untuk membuat piston adalah alumunium, logam tungsten, dan nikel-silicon-karbida.
  4. Ukuran: Ukuran piston bervariasi tergantung pada jenis mesin dan bahan bakar yang digunakan.
  5. Desain: Desain piston mempengaruhi kinerja mesin, seperti kompresi, torsi, dan akselerasi.
  6. Kerja sama dengan bagian lain: Piston bekerja sama dengan bagian lain seperti cylinder, segmen, dan kruk as untuk memastikan mesin bekerja dengan efisien.
  7. Maintenance: Piston memerlukan pemeliharaan yang rutin untuk memastikan kinerja mesin tetap optimal dan memperpanjang masa pakai mesin.

Itu dia ulasan mengenai Ring Piston, dari mulai pengertian, cara kerja, jenis, fungsi dan bagian-bagian didalamnya. Semoga ulasan kali ini dapat membantu masalah sobat. Terimakasih telah berkunjung ke kelistrikanku.com 

Posting Komentar untuk "7 Hal Yang Perlu Diketahui Dari Piston - Cara Kerja Dan Jenis"