Cara saya merubah kipas bertegangan 110 volt ke 220 volt sebagai standard Indonesia
Daftar Isi
Cara saya merubah kipas
bertegangan 110 volt ke 220 volt sebagai standard Indonesia
Bismillahirrohmanirrohim
Pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas hal yang bersipat pengetahuan
umum. Melainkan hanya sebuah cerita pengalaman saya pribadi yang sebetulnya
tidak begitu menarik. Tapi anehnya, saya ingin sekali menuliskannya. Saya hanya
akan mmbagikan step by step meemperbaiki kipas angin yang selalu panas.
Kenapa kipas angin tersebut selalu panas? Padahal tidak terlihat
tanda-tanda kipas yang mengalami masalah. Misalnya kipas angin macet, atau
tidak mau berputar, atau juga gulungan kipas yang terbakar. Semua normal, dari
kecepatan putaran, arah putaran dan tenaga putaran. Tapi anehnya kenapa kipas
angin ini selalu panas.
Pada awalnya saya berpikir ini mungkin hasil lilit tukang gulung dinamo
yang masih belajar sehigga tidak tahu hitung-hitungan lilitan kipas angin.
Namun, masih salah juga, karena dilihat dari bentuknya, lilitan tersebut adalah
lilitan pabrik, masih asli dan orisinil.
Disana saya mulai sadar, ada suatu yang aneh, yaitu besar kawat lilitan
kipas tersebut cukup besar dan tidak seperti lilitan dinamo kipas lain seperti
biasanya.
Setelah kejadian tu saya mencari tahu spesfikasi tipe kipas tersebut dengan
melihat label. Ternyata kipas tersebut bertegangan 110 volt Ac.
Kata ayah saya, untuk merubah kipas tersebut mejadi 220 volt perlu merubah lilitan
dinamo kipas tersebut. Padahal ada cara lain. yaitu megggunakan inverter 220volt
ke 110volt yang bisa dibeli ditoko elektronik.
Namun karena saya adalah seorang tukang gulung dinamo, maka dari itu,
dengan penasaran yang sangat tinggi saya berencana mengubah teganggan kipas angin
tersebut dengan mengganti kawat liltan kipas tersebut.
Baca juga : kontruksi dan kelistrikan kipas angin
Pada salah satu Video yutub saya pernah melihat orang yang mengubah tegangan
blender dari 220v ac ke 12 dc dengan mengubah besar kawat yang digunakan,
Menjadi lebih besar. Berarti untuk mengubah tegangan dari 110volt ke 220volt
adalah dengan mengecilkan kawat lilitan kipas tersebut.
Jika setelan kawat awal adalah ukuran 0,35 untuk 11o volt, berarti kawatt
ukuran 18 untuk 220volt dan kawat ukuran 0,18 tersebut memang merupakan ukuran
standar kipas angin 220 volt pada umumnya. Namun karena kawat tersebut sedang
kosong, saya coba degan menggunakan kawat ukuran 0,2. 0,02 lebih besar namun tidak
apa-apa mungkin.
Proses gulung dinamo pun dilakukan seperti biasa, yaitu membongkar,
membersihkan dan memberi mika dilakukan sepeti pada kipas angin pada umumnya.
Diteruskan dengan proses perhitungan bekas lilitan. Dan setelah saya hitung,
lilitan bekasnya adalah sebanyak 200 lilitan, jumlah llilian yang sangat
sedikit dibanding dengan lilitan dinamo kipas angin pada umumnya yaitu 700
sampai 1500 lilitan
Maka proeses menggulung dinamo pun dimulai dengan meggunakan kincir agar
cepat.
Pertama-tama saya melilit bagian utamanya sebanyak 800 lilitaan kawat
ukuran 0,2. Kemudian diteruskan dengan lilitan speed yaitu 20 untuk speed pertama,
25 speed ke 2 dan 30 untuk speed ke 3.
Lilitan tersebut kemudian saya masukan pada keren bekas kipas angin tadi.
Cukup mudah. Loonggar. Tidak seperti kipas angin pada umumnya.
Setelah itu saya mengikat gulungan diinamo tersebut menggunakan tali yang
biasa saya gunakan untuk mengikat dinamo. Proess itu juga berlangsung biasa
saja.
Proses berikutnya adalah menghubungkan antar kawat ilitan pada kabel.
Setelah semua proses lilit dinamo selesai saya pasangkan kembali dinamo
tersebut ke mesin kipas tersebut.
Kemudian saya coba. Dan hasilnya....
Bagaimaa hasilnya...?
Tidak memuaskan, mesin kipas tetap panas dengan posisi putaran terbalik. Saya
sempat terdiam dan merasa tidak percaya.
Dengan berat hati saya bongkar kembali mesin tersebut dan memeriksa sebelah
mana yang salah, apakah ukuran kawat yang masih terlalu besar? Apakah banyaknya
liliitan yang terlalu sedikt, atau keduanya? Dari pada salah langkah, sayapun
berbincang dengan sang ayah sekaligus masternya gulung dinamo.
Deliau bilang tidak ada masalah dengan ukuran dan banyak kawat. Yang
menjadi masalah mungkin saja ada kesalahan pemasangan kabel.
Setelah diperiksa ternyata benar terjadi salah hubung kabel, makanya
putaran kipas menjadi terbalik.
Setelah dibetulkan, ternyata mesin kipas angin masih saja panas, namun
dengan putaran yang benar.
Tidak bosan-bosan saya kembali membongkar kipas tesebut. Karena penasaran, Saya
kemudian membuka bagian bawah kipas tempat kapasitor berada. Telah saya periksa
ternyata ukuran kapasitor terebut cukup besar yaitu 4 µF, yaitu ukuran standar kapasitor pompa
air. sedangkan kipas angin memiliki ukuan standar kapasitor dari 1 sampai 2 µF.
sayapun mengganti kapasitor tersebut dengan ukuran 2 µf. Dan ternyata kipas angin tersebut tidak
panas lagi.
Baca juga : panduan lengkap memperbaiki kipas angin
Kesimpulannya
- Mengubah kipas angin 110v ke 220v bisas dilakukan.
- Untuk mengubah kipas angin 110v ke 220v diharuskan mengubah lilitan dan besar kapasitor
- Dalam melakukan praktek kerja, sebaiknya diddampingi ahli
- Jangan pernah menyerah untuk mendapatkan hasil yang memuaskan
Demikian pembahasan ala kadarnya, semoga bisa bermanfaat dan menjadi
pelajaran berharga, salam teknisi dan rewinding elektro motor.