Mengenal Transistor dari Prinsip kerja | fungsi serta jenis-jenisnya
Daftar Isi
Mengenal Transistor dari
Prinsip kerja | fungsi serta jenis-jenisnya
Bismillahirrohmanirrohim
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai bagaimana transistor
bekerja pada komponen elektronika, fungsi transistor dan jenis-jenis transistor
yang ada dipasaran juga yang sering digunakan sesuai fungsinya. Semoga
bermanfaat dan semangat untuk membaca.
Definisi transistor
Transistor berasal dari perpaduan dua kata yaitu Tranfer dan resistor. Dimana
tranfer berarti pemindahan dan resistor diartikan sebagai penghambat. Dengan
demikian transistor dapat diartikan sebagai suatu pemindahan atau peralihan
bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan yang
memicunya berpindah.
baca juga : apa itu resistor
Transistor dapat dianalogikan sebagai kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik
yang sangat akurat dari sircuit sumber listriknya.
Perhatikan gambar :
Gambar diatas adalah bentuk umum sebauh transistor. Dimana pada transistor
terdapat 3 kaki atau terminal elektroda (triode), yaitu dasar / basis (B), pemancar
/ Emitor (E) dan pengumpul / Conektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya
sebut saja terminal pemancar / Emitor (E) dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar dari pada arus input Basis (B), yaitu pada keluaran
tegangan dan arus out-Put Conektor (C).
Sejarah
Transistor
Awal mula terbentuknya Transfer Resistor (Transistor) adalah pada 17
November 1947 sampai dengan 23 desember 1947, dimana Walter Brattain dan John
Bardeen melakukan berbagai eksperimen elektronika. Salah satunya adalah tentang
perkembangan transistor.
Pada beberapa ekperimen dan pengamatan di laboratorium AT&T’s Bell ini
mereka menemukan kesimpulan bahwa ketika dua kontak titik emas yang diterapkan
untuk atau pada kristal germanium akan menghasilkan sinyal output yang
kekuatannnya lebih besar daripada input. Germaium sendiri merupakan salah satu
jenis semi konduktor.
Kemudian John R. Pierce menamai komponen tersebut dengan nama Transistor.
Perkembangan-perkembangan transistor terus berlanjut dari tahun ketahun
sesuai dengan kebutuhan, sehingga menghasilkan transistor yang lebih efektif,
efesien dalam bentuk maupun fungsi, sehingga sampai saat ini bisa kita temukan
berbagai jenis transistor misalnya bipolar Junction (BJT), Juinction Field
Transistor (JFEET), dan Metal oxide silicon field effect transistors (MOSFET)
yang akan kita bahas seteleh ini.
Cara kerja transistor
Transistor terbagi dua kategori utama yang menentukan konsep kerja yang
berbeda. Yaitu, Bipolar Junction
Transistor (BJT) dan Field Effect Transistors (FET) sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
Cara kerja transistor
Bipolar Junction Transistors (BJT)
Transistor BJT adalah komponen semi konduktor yang dibuat dengan tiga
terminal / kaki semikonduktor. Terminal
basis dan emitor memiliki tegangan listrik minimal antara 0,5 samapi 0,7 volt
untuk bisa membuat arus listrik mengalir melalui kaki emitor ke basis atau
konentor ke basis.
Secara teknis, transistor BJT merupakan komponen aktif dengan tiga terminal
terbuat dari bahan semi konduktor yang berbeda sehingga dapat bertindak sebagai
isolator atau konduktor dengan menggunakan tegangan dan sinyal yang kecil.
Cara kerja Transistor
Junction Field Effect Transistor (JFET)
Cara kerja transistor JFEET atau lebih dikenal dengan nama FET adalah
transistor yang menggunakan tegangan pada terminal inputnya, hal ini dalam
istilah dunia rangkaian elektronik disebut gerbang, gerbang ini mengontrol arus
yang mengalir melalui kaki terminal kompnnen transistor ini dan menghasilakan
arus keluaran yang sebanding dengan tegangan input.
Transistor FET juga bisa disebut pengatur tegangan
Secara kontruksi dan karakteristik, transistor FET sama dengan transistor
BJT, penggunaan yang praktis, tahan lama dan juga murah dan dapat digunakan
pada hampir semua perangkay elektronika yang ada saat ini serta dapat menggantikan
fungsi transistor BJT.
baca jug : Mengenal Kapasitor
Fungsi Transistor pada rangkaian
elektronik
Sebetulnya, fungsi transistor pada umumnya hanya da tiga. Yaitu sebagai
saklar, sebagai penguat arus, dan sebagai penguat sinyal AC.
Sebuah transistor dapat berfungsi sebagai saklar dengan mengontrol bias
dari transistor hingga komponen ini menjadi jenuh, akan menyebabkan seolah-olah
diperoleh hubungan singkat antara emitor (E) dan Konektor (C).
Kejadian seperti dimanfaatkan hingga transistor bisa dipakai sebagai saklar
elektronik.
Sebuah transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus. Kegunaan atau
fungsi transistor ini biasanay dimanfaatkan dalam rangkaian poer suplay yang
tegangannya diset.
Dalam keadaan tersebut, transistor haruslah terlebih dahulu dibias dengan
tegangan yang konstan pada kaki basis (B), tujuannya agar emitor (E)
menghasilkan tegangan yang tetap. Umumnya yang dipakai untuk mengontrol
tegangan basis agar tetap adalah dioda zener.
Dan sebuah transistor dapat berfungsi sebagai penguat sinyal AC. Yang mana
kegunaan komponen dalam hal ini haruslah memakai beberapa jenis teknik
pembiasan basis transistor.
Ketika transistor bekerja untuk menguatkan sinyal AC, komponen ini
digolongkan jadi beberapa tipe penguat, yaitu penguat kelas C, penguat kelas
AB, penguat kelas B serta penguat kelas A
Adapun fungsi lain transistor adalah sebagai stabilisator, perata arus,
menahan sebagian arus, dan masih banyak lagi.
rangkaian transistor untuk amplifier |
Jenis – jenis transistor
Untuk membedakan dan mengetahui jensi-jenis dari transistor, sobat harus
paham betul bahwa ada beberapa kategori yang membedakan antara transistor 1 dan
yang lainnya. Berikut saya coba uraiakan jenis transistor berdasarkan kategori
Berdasarkan Tipe, Transistor
terbagai menjadi 2 jenis yaitu :
- Transistor Bipolar Juinction (BJT)
- Transistor Field effect (FET) yang memiliki keluarga besar antaranya :
Transistor Juinction Field (JFEET)
Transistor UJT
Transistor Metal oxide silicon effect (MOSFET)
Transistor IGBT
Transistor HBT
Transistor MISFET
Transistor VMOSFET
Transistor MESFET
Transistor HEMT
Transistor SCR
Dan pengembangan dari transistor yaitu Integrated Circuit (IC) dan masih
banyak lagi
Berdasarkan bahan (material
semikonduktor)nya transistor terbagi 3 yaitu
- Transistor Germanium
- Transistor Silicon
- Transistor Galliem Arsenide
Berdasarkan Polaritas
transistor terbagi 2 yaitu
Dalam Transistor Tipe BJT yang merupakan transistor paling banyak digunakan
terdiri dari dua formasi lapisan yaitu NPN (Negatif-Positif-Negatif) dan PNP
(Positif-Negatif-Positif).
Sementara Tipe Field Effect Transistor (FET) memiliki formasi yaitu N-channel
dan P-Channel
berdasarkan kapasitas
transistor terbagi menjadi 3 jenis yaitu
- daya rendah
- daya sedang
- dan daya tinggi (High Power)
berdasarkan frekuensi kerja Transistor
terbagi menjadi banyak antaranya :
- Low frekuensi
- Medium frekuensi
- High frekuensi
- RF transistor
- Microwave
- Dan lain-lain
Demikian pembahasa kali ini, semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah
wawasan sobat. Mohon maaf bila ada keselahan karena saya juga masih sangat
butuh belajar.
salam kenal mas