Cara membedakan Tegangan (voltase) dan Arus (ampere) Listrik
Daftar Isi
Cara membedakan Tegangan
(voltase) dan Arus (ampere) Listrik
Bismillahirrohmanirrohim
Ada beberapa problem pemahaman tentang ilmu listrik. Dan problem paling
utama adalah tentang perhitungan dan membedakan antara satuan-satuan listrik. Sebetulnya
satuan listrik itu ada banyak, tapi yang sering kita dengar itu meliputi
tegangan (volt), arus (ampere), Daya (watt), Tahanan (ohm), dan Frekuensi (Hz).
Biasanya, satuan-satuan tersebut tertuliskan dalam sebuah tabel keterangan
pada alat elektronika dan elektrik. Misalnya pada pompa air yang selalu
menunjukan Voltase, arus, daya listrik, dan Frekuensi sekaligus spesifikasi
daya hisap, daya dorong dan debit air.
Dan, terkadang kita selaku pengguna energi listrik pasti pernah merasa
kebingungan untuk membedakan antara tegangan listrik dan arus listrik. Biasanya
kita menggap bahwa 220V itu arus listrik padahal itu tegangan. Misalnya....
Maka dari itu alangkah pentingnya jika pembahasan problem listrik ini dapat
diuraikan, sehingga dapat mencerahkan kebingungan. Sekaligus menambah wawasan
dan tidak tersesat lagi untuk menempatkan satuan V dan satuan A dan mungkin
saja satuan lainnya semisal satuan Watt.
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah membandingkan definisi kedua satuan
tersebut berdasarkan tempat pengeruk informasi paling kredibel didunia maya
saat ini yaitu wikipedia.org
Definisi
Menurut wikipedia.org, tegangan listrik adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam satuan Volt (sebagaimana dijelaskan sebelumnya).
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah kondukyor listrik.
Tergantung pada perbedaan potensi listrik tersebut. Suatu tegangan listrik
dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi hingga eksra tinggi.
Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif
tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional
didalam konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Sementara itu, menurut wikipedia.org, Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik
yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron., mengalir melalui suatu
titik dalam sirkuit (rangkaian) tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur
dalam satuan coulomb/detik dan Ampere.
Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat
lemah dalam satuan
MikroAmpere seperti didalam jaringan tubuh, hingga kilo
ampere sampai mega ampere seperti yang terjadi pada Petir.
Dalam kebanyakan rangkaian arus searah (DC) dapat diasumsikan resistansi
terhadap arus lsitrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam
rangkaian bergantung pada Volt da resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Analogi sederhana
Bagaimana menganalogikan tegangan? Secara sederhana, sirkuit elektronik
dapat dianalogikan sebagai aliran air dalam pipa yang didorong oleh pompa air.
Perbedaan tekanan air dari satu titik dekat pompa dan titik lain diujung pipa
dapat dianalogikan dengan perbedaan potensial listrik yang diartikan sebagai
tegangan listrik.
Jika pompa mulai bekerja, tekanan air dalam pipa pada titik di dekat pompa
menjadi lebih tinggi sehingga air dalam pipa memulai terdorong dari satu titik
(sumur) menuju titik lain (penampungan). Pergerakan air ini mampu melakukan
usaha, misalnya memutar turbin. Begitu pula dalam rangkaian listrik yang
malakukan usaha misalnya memutar motor listrik atau penerangan.
Sementara itu arus dapat dianalogikan kumpulan air yang terdapat pada suatu
sistem pemipaan pompa yang dijelaskan diatas. Dari titik satu ketitik lainya. Banyaknya
air tersebut akan diam kecuali ada tekanan yang mendorong atau menghisap air
tersebut yang dianalogikan tekanan tersebut sebagai tegangan. Besarnya pipa
akan mempengaruhi banyaknya air.
Analogi lain... perhatikan gambar
Analogi tangki air tersebut sangat umum dan lebih mudah dicerna tentunya. Dalam
analogi ini, banyalnya air ditangki A bisa diibaratkan sebagai muatan listrik.
Tekanan air dalam tangki A (akibat gaya gravitasi) diibaratkan sebagai tegangan
listrik, dan aliran air yang menuju tangki B jika kran dibuka diibaratkan
sebagai arus listrik.
Ketika kran dibuka, air mengalir menuju tangki B karena perbedaan tekanan
antara kedua tangki tersebut. Diibaratkan ketika saklar dihidupkan, maka arus
listrik mengalir pada beban (lampu) yang sebelumnya telah terhubung dengan
titik netral.
Dan besarnya pipa atau penampang air tersebut dapat diartikan sebagai
besarnya daya beban misalnya beban penerangan hanya 6 watt menujukan bahwa
beban tersebut akan memiliki arus yang kecil berbeda dengan beban motor listrik
dengan daya 1000watt tentu memiliki arus listrik yang besar pula.
Perbedaan lain antara arus dan daya juga
dapat ditinjau dari bagaimana cara mengkurnya.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan disebut Volt meter, dan
alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut ampere meter. Adapun Avo
meter dapat mengukur keduanya karena Avometer memuat Volt meter dan ampere
meter pada satu alat ukur tapi tetap saja pada alat ukur multimeter tersebut
mode selektor antara mengukur arus dan mengukur tegangan dibedakan.
Tidak hanya alat ukurnya yang berbeda, namun cara mengukurnya juga sangat
berbeda. Pada pengukuran tegangan, letak dari jarum pengukur Volt meter
dihubungkan langsung pada dua titik arus. Perhatikan gambar dibawah :
Semetara itu, pengukuran arus dilakukan dengan menghubungkan kedua jarum
pengukur AVO meter/multitester secara seri bersamaan bersama rangkaian. Simak
gambar dibawah ini :
Bagaimana? Mudah bukan
Penerapan Tegangan dan arus dikehidupan
sehari-hari
Tegangan biasanya terletak dan dihasilkan oleh sumber arus misalnya
baterai, aki, genset dan pembangkit listrik lain, jika pada listrik PLN
tegangan listrik dialirkan melalui saluran udara dengan besar tegangan antara
380V sampai 1000KV menuju konsumen.
Sebelum menuju konsumen perumahan, tegangan diturunkan menjadi 220V. Maka
dari itu pada umumnya listrik dirumah kita berkisar antara 200V-240V. tidak
perlu dihitung kembali karena memang hitungan umum tegangan AC dirumah kita
adalah 200V-240V.
Trafo sebagai penurun dan penaik tegangan listrik |
Berbeda dengan tegangan yang dihasilkan dari sumber energi listrik, arus listrik dihasilkan oleh beban listrik seperti penerangan, dan motor listrik seperti pompa air.
Cukup mudah bukan membedakan antara tegangan dan arus. Semoga dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan sobat. Mohon maaf bila banyak kesalahan
karena saya juga masih belajar.
Posting Komentar