Kisah Sejarah perkembangan sel surya pembangkit listrik tenaga matahari yang sangat menginspirasi
Daftar Isi
Kisah Sejarah perkembangan
sel surya pembangkit listrik tenaga matahari yang sangat menginspirasi
bismillahirrohmanirrohim
Matahari
Tidak dapat dipungriki dan dikhianati lagi bahwa energi matahari adalah
energi alam yang paling banyak manfaatnya, paling besar kekuatannya, , dan
paling dirasa anugrah dari sang pencipta-Nya. Bumi tanpa matahari bagaikan
dirimu tanpanya (maksud loh)??
Bumi tanpa matahari pasti tidak akan dapat kita huni bersama. Dengan adanya
matahari, tumbuhan bisa berfotosintesis dan memberikan oksigen untuk dihirup, dengan
adanya matahari jemuran dirumah bisa kering, dengan adanya matahari siklus
angin dapat bekerja dengan baik, dengan adanya matahari suhu dibumi sangat
stabil serta banyak lagi manfaatnya.
Hal ini dibuktikan semenjak peradaban kuno. Bangsa Yunani, Romawi, Mesir, Hindu,
sinto dan lain-lain menyembah matahari dalam berbagai bentuk. Mereka telah
mengembangkan berbagai bentuk. Mereka juga menggunakan energi matahari sebagai
pemanas, cahaya, dan lain-lain.
Listrik
tidak terbendungkan lagi kekuatannya, sekarang ini Energi buatan yang
paling dirasakan nikmatnya dan yang paling banyak digunakan adalah energi
listrik. Saya tidak main-main berbicara seperti ini. ada banyak alasan, salah
satunya karena energi listrik adalah energi yang dapat dikompersikan atau
diaplikasikan pada berbagai kebutuhan yang sangat penting.
Energi listrik adalah energi yang paling mudah diaplikasikan pada gaya
gerak pada motor listrik, energi penerangan pada lampu, energi panas pada
Heater, energi suara pada speaker dan energi audio visual pada komputer dan
lain-lain.
Dengan mengkombinasikan kekuatan energi matahari yang luar biasa dahsyat
pada energi listrik yang paling mudah diaplikasikan pada berbagai kebutuhan
akan membuat sebuah energi yang tidak terbatas, hemat, dan sangat bermanfaat
untuk umat manusia.
Oleh karena dorongan impian luar biasa itu, para ilmuan berbondong-bondong
untuk belajar, meneliti dan menguji untuk dapat memanfaatkan energi luar biasa
dari matahari sehingga dapat dikompresikan pada energi listrik. Dan pada
akhirnya ditemukanlah sebuah panel surya sebagai pembangkit listrik tenaga
matahari.
Namun, tahukah kamu bagaimana perjuangan para ilmuan sehingga mampu
menemukan sebuah alat yang dinamakan panel surya ini? mari kita ulas kisah
menaksubkan dari para peneliti yang telah berjuang menemukan alat ini.
Sejarah awal
Awal dari penemuan listrik tenaga matahari ini adalah ketika seorang ahli
fisika asal Prancis yang bernama Alexandre
Edmond Becquerel pada tahun 1839. Awal penelitiannya, dia mencoba menyinari
dua buah electrode dengan berbagai macam cahaya, cahaya api, serta cahaya
lainnya, tetapi sayang, masih belum menemukan hasil yang diharapkan.
Berbeda dengan kita, Alexandre Edmund Becquerel tidak menyerah begitu saja
dan terus berusaha agar dapat menemukan cahaya yang nantinya dapat diubah
menjadi energi. Terus berusaha meskipun tidak pernah menemukan hasil.
34 tahun berlalu, tepatnya pada tahun 1873, seorang ilmuan bernama Willoughby Smith mnemukan selenium yang
berfungsi sebagai suatu elemen photo conductivity. Membawa sedikit angin segar
dan harapan agar cahaya menghasilkan energi dapat terwujud.
Terinspirasi dari Alexandre Edmund Becquerel, pada tahun 1876 william Grylls bersama dengan muridnya Richard Evans day mengungkapkan bahwa
selenium dapat mengubah tenaga matahari secara langsung menjadi listrik tenpa
ada bagian bergerak atau panas.
Hingga pada tahun 1883 charles Fritz
mencoba melakukan penelitian dengan melapisi semikonduktor selenium dengan
lapisan emas yang sangat amat tipis. Photovoltaic yang dibuatnya menghasilkan
efisiensi kurang dari 1%.
Perkembangan-perkembangan terus berlanjut, memakan waktu cukup lama.
Perkembangan berikutnya, berhubungan dengan penemuan Albert Einstein tentang efek Fotolistrik pada tahun 1904. Berlanjut
cukup lama, pada tahun 1927, photovoltaic (tenaga surya) dengan tipe yang baru
dirancang menggunakan tembaga dan semi konduktor copper oxide. namun kombinasi
ini juga hanya bisa menghasilkan efisiensi masih kurang dari 1%.
Pada tahun 1941, seorang peneliti bernama Russel Ohl berhasil mengembangkan teknolgi sel surya dan dikenal
sebagai orang pertama yang membuat paten peranti panel surya modern. Bahan yang
digunakannya ketika itu adalah semi konduktor berjenis silicon dan mampu
menghasilkan efesiensi berkisar 4%.
Karena para ilmuan sudah mendapat pencerahan dan mulai menemukan hasil,
dengan berpatokannya pada teori enstein, banyak ilmuan dari berbagai negara
(kecuali Indonesia) yang kembali mencoba mengembangkan teori tersebut.
Hingga pada akhirnya, pada tahun 1954 Pihak Bell Laboratories berhasil menemukan lempeng yang sangat tepat
untuk digunakan sebagai bahan dasar cikal bakal panel surya. Penemuan yang
dilakukan oleh Gerald Pearson, Daryl
Chapin, dan Souther Fuller secara tidak sengaja menemukan bahwa silicon
yang digabungkan dengan unsur-unsur di dalam logam utama yang dihasilkan dari
pross ekstraksi ternyata sensitif terhadap cahaya.
Luar biasanya, hasil penemuan tiga ilmuan hebat ini yang kemudian menjadi
tonggak penggunaan dan pengembangan teknologi panel surya sampau saat ini.
Bisa dibayangkan, bagaimana perjuangan para ilmuan diatas, dengan rentan
waktu yang cukup lama yaitu 115 tahun demi menemukan tonggak awal dari panel
surya yang sekarang banyak digunakan dinegara-negara maju. Ilmu dari Ilmuan
awal diteruskan pada generasi berikutnya terus diteruskan ke generasi
berikutnya dan terus demikian hingga akhirnya mencapai efesiensi yang baik.
Perkembangan saat ini
Saat ini PLTS atau panel surya sudah berkembang sangat pesat. Dimana cahaya
matahari yang diterima oleh panel surya sudah dapat disimpan pada baterai
sehingga dapat sisimpan dan digunakan pada saat dibutuhkan.
Di Indoensia, seluruh energi listrik disuplay oleh perusahaan listrik
Negara (PLN). Jadi untuk perkembangan panel surya hanya digunakan oleh pribadi.
Sedangkan dinegara-negara maju, sudah menggunakan teknologi PLTS untuk
merambah kedunia otomotif, dimana dibuatnya mobil-mobil dengan energi matahari
dan danau buatan untuk menampung panel surya yang bertugas sebagai energi
listrik di wilayah tersebut.
Selain pada dunia otomotif, dari dunia teknologi gadget dan elektronik juga
sudah mengembangkan teknologi panel surya ini. banyak sekali produk-produk yang
memakai panel surya sebagai sumber dayanya. Misalnya smartphone, powerbank, dan
lain-lain.
Perkembangan-perkembangan terus dilakukan demi mencapai kesejahteraan
masyarakat dunia agar tidak lagi menggunakan bahan posil yang tidak ramah
lingkungan serta terbatas.
Baca juga : harga panel surya dari yang murah hingga
paling berkualitas
Demikian pembahasan kali ini, semoga dapat bermanfaat dan dapat membantu
masalah sobat.
Posting Komentar