Daya Reaktif Daya semu dan Daya Nyata sebagai daya listrik mendasar
Daftar Isi
Daya Reaktif Daya semu dan
Daya Nyata sebagai daya listrik mendasar
Bismillahirrohmanirrohim
Terdengar sangat asing ditelinga, apa itu daya reaktif, daya semu, dan daya
nyata ini, apa sih fungsinya, apa untungnya mengetahuinya, dan kenapa harus dibeda-bedakan?
Mungkin itu yang akan sobat pikirkan ketika membaca pembahasan ini.
Namun, ini akan menjadi wawasan yang berharga bagi sobat karena daya
reaktif daya semu dan daya nayata ada disikitar kita.
Daya listrik didefinisikan sebagai kecepatan aliran listrik pada satu titik
jaringan listrik tiap satuan waktu. Dengan satuan watt atau joule per detik
dalam SI, daya listrik menjadi besaran terukur adanya produksi energi listrik
oleh pembangkit maupun adanya penyerapan energi listrik oleh beban listrik.
Untuk lebih mengenal daya reaktif daya semu dan daya nyata sobat harus
mengawalinya dengan memahami terlebih dahulu mengenai tiga macam beban listrik arus
Bolak balik (Alternating Current).
3 macam beban listrik AC tersebut adalah
beban resistif, beban Induktif, dan beban Kapasitif.
Beban Resistif
Beban resistef merupakan suatu beban yang mempunyai sifat murni tahanan
seperti lampu pijar dan elemen pemanas (heater). Memiliki sifat pasif yang
berarti tidak mampu memproduksi energi listrik dan justru menjadi pemakai
(konsumen) energi listrik
Beban Induktif
Beban induktif merupakan beban Induktif tercipta dari lilitan kawat yang
terdapat pada berbagai alat-alat listrik. Kumparan kawat tersebut berfungsi
untuk menghasilkan medan magnet sebagai komponen kerjanya. Beban ini bersifat
menghalangi terjadinya perubahan mulai arus listrik.
Beban Kapasitif
Beban kapasitif adalah kebalikan dari beban Induktif. Beban Kapasitif
mempunyai sifat menghalangi perubahan nilai arus listrik. Menunjukan bahwa
kapasitor bersifat sakan-akan menyimpan tegangan listrik.
Kembali kepokok pemabahasan
Daya listrik menjadi pembeda antara beban dengan pembangkit listrik. Jika
beban listrik bersifat menyeraf daya misalnya sebuah lampu pijar yang menyala
atau kipas angin yang sedang berputar menggunakan daya listrik, sementara itu,
pembangkit listrik bersifat mengeluarkan daya seperti sebuah generator dan
pembangkit lainnya.
Berdasarkan sesepakatan Universal, daya listrik yang mengalir dari
rangkaianmasuk ke komponen (alat) listrik bernilai positif dan daya listrik
yang masuk kedalam rangkaian listrik dan berasal dari komponen listrik maka
daya tersebut bernilai negatif.
Mari kita bahas satu persatu :
Daya Reaktif
Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk membangkitkan medan magnet
dikumpuran-kumparan beban Induktif.
Seperti pada motor listrik Induksi misalnya, medan magnet yang dibangkitkan
oleh daya reaktif dikumparan stator yang bertugas untuk menginduksikan rotor
sehingga menghasilkan medan magnet induksi pada komponen rotor.
Contoh lainnya pada trafo. Fungsi dari daya reaktif adalah untuk
membangkitkan medan magnet pada kumparan primer yang membuat medan magnet
tersebut menginduksikan kumparan sekunder
Daya reaktif itu diserap oleh beban-beban Indukstif, namun justru dihasilkan
oleh beban kapasitif. Daya reakfir juga ditanggung oleh pembangkit listrik.
Satuan daya reaktif adalah Volt-ampere reactive dan biasa disingkat dengan
“VAR” Peralatan-peralatan kapasitif
seperti lampu neon, bank
kapasitif memiliki sifat menghasilkan daya reaktif
ini.
Sebenarnya, daya reaktif bukanlah sebuah daya yang sesungguhnya. Sesuai
dengan definisinya, bahwa daya listrik merupakan bilangan yang menunjukan
adanya perpindahan energi listrik dari pembangkit listrik ke komponen beban
listrik untuk digunakan atau diaplikasikan.
Daya reaktif adalah daya Imajiner yang menunjukan adanya geseran grafik
sinusoidal arus dan tegangan listrik AC akibat adanya beban reaktif. Daya ini
memiliki tugas sama dengan faktor daya atau juga bilangan cos á´“. Daya
reaktif ataupun faktor daya akan mempunyai nilai (≠Nol). Jika terjadi
pergesaran grafik sinusoidal tegangan ataupun arus listrik AC, yaitu pada saat
beban listrik AC bersifat Induktif ataupun kapasitif.
Daya Semu
Daya semu atau daya Total 9S), ataupun juga dikenal dalam bahasa inggris
apparent power, adalah hasil perkalian antara tegangan efektif
(root-mean-square). Tegangan RMS adalah nilai tegangan listrik AC yang akan
menghasilkan daya yang sama dengan daya listrik DC ekuivalen pada suatu beban
resistif yang sama.
Pada kondisi beban resistif yaitu pada saat tidak terjadi pergeseran grafil
sinusoidal arus ataupun tegangan, keseluruhan daya total akan tersalurkan ke
beban listrik sebagai daya nyata. Bila beban listrik itu bersifat resistif maka
nilai daya semu (S) sama dengan daya nyata (P). Bila beban jaringan bersifat
Induktif ataupun kapasitif, makak nilai dari daya nyata akan menjadi cos á´“ dari
daya total.
baca juga : berbagai cara mengetahui nilai resistor
á´“ merupakan besar sudut pergeseran dari nilai aurs maupun tegangan pada
grafik sinusoidal listrik AC. Pada posisi beban reaktif, sebagian daya nyata
akan terkonversi sebagai daya reaktif untuk mengkompensasikan adanya beban
reaktif itu.
Nilai dari daya
reaktif (Q) adalah sebesar sin á´“ dari total.
Q = S sin á´“
Q = VRMS IRMS sin á´“
Daya Nyata
Secara simple, daya nyata adalah daya yang dibutuhkan oleh beban resistif.
Daya nyata menunjukan adanya aliran energi listrik dari pembangkit ke jaringan
beban untuk dapat dikonversikan menjadi energi lain, misalnya energi gerak atau
cahaya.
Daya listrik pada arus listrik DC dirumuskan sebagai perkalian arus listrik
dengan tegangan P = I.V
Tapi, pada listrik AC perhitungan daya menjadi sedikit berbeda karena
melibatkan faktor daya (cos á´“) P = I.V. cos á´“
Nilai dari daya
yang selalu positif menunjukan bahwa 100% daya mengalir ke arah beban listrik
dan tidak ada aliran balik ke arah pembangkit. Inilah daya nyata, daya yang
jelas, murni diserap oleh beban resistif.
Agar lebih jelas simak grafik sinusoidal ini
:
Grafik diatas
ialah grafik gelombang listrik AC dengan beban murni resistif. Nampak bahwa
gelombang arus dan tegangan berbeda pada fasa yang sama dan tidak ada yang
saling mendahului seperti pada beban Induktif dan kapasitif.
Dengan
menggunakan rumus daya diatas maka nilai dari daya listrik pada satu titik
posisi jaringan tertentu memiliki nilai yang selalu positif serta membentuk
gelombang seperti pada gambar grafik sinusoidal diatas.
Hubungan antara
daya reaktif daya semu dan daya nyata dapat diilustrasikan kedalam sebuah
segitiga siku-siku dengan sis miring sebagau daya reaktif, salah satu sisi siku
sebagai daya semu dan sis siku lainnya sebagai daya nyata
...
Sesuai dengan
hubungan segitiga diatas, maka hubungan antara daya reaktif daya semu dan daya
nyata dapat diekpresikan kedalam sebuah persamaan pitagoras.
Demikian
pemabahasan mengenai Daya
Reaktif Daya semu dan Daya Nyata, semoga dapat bermanfaat dan dapat membantu
masalah sobat. Jika suka, boleh di share
Posting Komentar